Perbedaan Penerbit Indie, Mayor, dan Self Publishing


Author : | Dikirim 2021-07-28 17:12:02

Perbedaan Penerbit Indie, Mayor, dan Self Publishing – Hai sahabat zahira, untuk kalian yang akan menulis, sedang menulis, dan sudah menulis sehingga ingin menerbitkan naskah kalian menjadi sebuah buku. Sebelum menerbitkan nashkah, kalian perlu mengetahui penerbit seperti apa yang akan menerbitkan naskah kalian. 

Sebagai penulis pemula sebaiknya kalian memilih yang mana? Berikut ulasan Perbedaan Penerbit Indie, Mayor, dan Self Publishing. 

  1. Penerbit Mayor

Sebelum membahas tentang penerbit indie dan self publishing, kita akan membahas penerbit mayor terlebih dahulu. Apa itu penerbit mayor? Seperti namanya “Mayor”, penerbit jenis ini sudah memiliki skala yang besar. Penerbit ini sudah punya nama brand yang besar, jangkauan yang luas dan dari segi modal juga tidak main-main. Untuk menerbitkan naskah melalui penerbit mayor, kalian hanya perlu memikirkan konsep tulisan yang menarik dan berkualitas. Karena biasanya dalam penerbit mayor sudah memiliki manajemen yang bagus dan berkualitas, hal ini dapat dilihat dengan adanya post-post tanggung jawab yang sesuai dengan bidangnya, misalnya marketing, editor, desainer, layouter, produksi, dan lain-lain.

Jika pihak penerbit sudah menyetujui naskah kalian, maka untuk mendesain cover, melakukan editing dan menentukan layout akan menjadi dikerjakan oleh penerbit. Bahkan nantinya buku kalian akan tercetak lengkap dengan International Stkalianrt Book Number (ISBN) atau kode identifikasi buku. 

Jika naskah sudah disetujui, biasanya akan ada pembayaran awal sebagai bentuk penerimaan naskah. Dalam proses pengerjaannya bisa dibilang penerbit mayor memiliki proses yang cukup lama. Ketika kalian mengirim naskah ke penerbit mayor, jangan harap naskah kalian langsung diterima dan dicetak. Kalian harus siap menunggu lama, apalagi jika kalian penulis pemula. Karena selain harus bersaing dengan naskah-naskah lain, juga pihak penerbit perlu melihat naskah kalian apakah layak diterbitkan atau tidak. Namun jika naskah kaliah sudah diterima selanjutnya kalian tinggal duduk santai dan menerima royalti atau bayaran atas penjualan buku yang kalian tulis.

Berikut contoh dari penerbit mayor yaitu penerbit Gramedia, penerbit Erlangga, penerbit Gentang Pustaka, penerbit Mizan penerbit Republika, penerbit Yudhistira, dan lain-lain.

  1. Penerbit Indie

Bagaimana sudah paham kan tentang penerbit Mayor? Melihat peluang menerbitkan buku di penerbit Mayor yang tidak mudah. Jangan berkecil hati masih ada jenis penerbit lain yang bisa membantu para penulis pemula, salah satunya penerbit Indie atau Independent atau Mandiri.

Penerbit indie atau penerbit independen atau penerbit mandiri adalah sebuah cara alternatif untuk menerbitkan buku atau media yang lain yang dilakukan penulis naskah bukan dari penerbitnya. Walaupun ini memiliki persentase pasar yang sangat kecil bila dibandingkan dengan penerbit pada umumnya dalam hal penjualan. Jadi kalian juga harus lebih aktif mempromosikan tulisan kalian. Setelah kalian mengirim naskah, biasanya tidak perlu waktu lama untuk pemberitahuan selanjutnya.

Menerbitkan naskah melalui penerbit Indie relatif lebih cepat daripada penerbit Mayor. Meskipun tidak menyortir naskah secara detail, penerbit indie tetap memperhatikan apakah naskah yang kamu kirim mengadung SARA atau melanggar kode etik penulisan lainnya. Jika tidak, maka naskah tersebut bisa segera mereka proses untuk terbit.

Untuk mendapat jasa seperti membuat layout, cover dan pemberian ISBN dari penerbit Indie kalian perlu membayar sejumlah uang. Untuk biaya menerbitkan buku di penerbit Indie, mereka memiliki daftar harga yang berbeda. Pilih saja paket penerbitan buku murah yang mereka tawarkan.

Kemudian masalah distribusi naskah, penerbit indie tidak akan mendistribusikan ke jaringan toko buku. Paling maksimal melalui media-media yang dimilikinya seperti website, media sosial, dll. Nantinya penulis lah yang harus lebih aktif dalam mempromosikan bukunya.

Jika memilih penerbit indie, penulis harus keluar biaya sendiri untuk biaya cetaknya. Atau kadang ada penerbit indie yang sudah punya paket-paket penerbitan, nah penulis keluar biayanya pas itu saja. Ketika nanti bukunya sudah jadi, penulis bisa langsung menjualnya dan keuntungannya tidak akan dibagi ke penerbit lagi.

Menerbitkan naskah melalui penerbit Indie berarti naskah itu berada dalam naungan lembaga mereka, sehingga kamu harus pahami pula aturan-aturannya. Misal, setelah naskah terbit, penulis tidak boleh menerbitkan tulisan yang sama melalui penerbit lain. Atau jika ingin menarik naskah untuk menerbitkan di tempat lain, maka harus mengirim pemberitahuan terlebih dahulu.

  1. Self Publishing

Setelah membahas mengenai penerbti Mayor dan penerbit Indie, selanjutnya kita akan membahas mengenai Self Publishing. Self Publishing secara umum adalah cetak buku sendiri tanpa bantuan penerbit. Mulai dari editing, layout, cover dan proses yang lain kalian kerjakan sendiri. Selanjutnya adalah kerjasama antara kamu dengan percetakan untuk memperbanyak naskah sesuai permintaan.

Menerbitkan naskah dengan cara Self Publishing harus serba mandiri, termasuk mempromosikannya. Jika kalian ingin banyak orang yang tertarik, maka harus lebih gencar memberikan promo dan penawaran menarik untuk calon pembeli. Kalian bisa mulai menjualnya dari keluarga, teman dekat, melalui media sosial atau menjualnya di e-commerce.

Itulah beberapa perbedaan penerbit Indie, Mayor, dan Self Publishing. Keputusan memilih penerbit yang mana tetap bergantung pada kalian. Sebaiknya kalian ketahui dulu apa tujuan kalian dalam menulis buku. Jika kalian mengejar sebuah prestige, maka penerbit mayor adalah pilihannya. Sementara jika kalian menerbitkan buku karena passion, maka kalian bisa memilih penerbit indie. Tetapi jika kalian memiliki keahlian dalam mendesai cover, editing, layouting dan lain-lain kalian bisa memilih untuk Self Publishing.

Zahira Media Publisher adalah pilihan yang tepat untuk kalian yang ingin menerbitkan buku secara mandiri. Zahira Media Publisher memberikan berbagai fasilitas menarik seperti free ISBN dan E-ISBN, konsultasi naskah gratis, dan royalti yang mencapai 15%. Zahira Media Publisher membuka peluang bagi siapa saja yang ingin mempublikasikan karya mereka baik itu buku fiksi maupun non fiksi.

Zahira Media Publisher juga memiliki sistem terintegrasi yang memudahkan para penulis untuk memantau proses penerbitan bukunya sudah sampai tahap mana. Zahira Media Publisher merupakan anggota IKAPI No. 191/JTE/2020. Dengan menjadi member Zahira Media Publisher penulis secara otomatis akan mendapatkan diskon potongan sebesar 10% untuk biaya penerbitan buku. Akan disediakan moke up promosi untuk setiap buku yang diterbitkan. Promosi penjualan buku dilakukan diberbagai media sosial. Masih banyak lagi fasilitas yang diberikan oleh Zahira Media Publisher.

Tunggu apa lagi bergabunglah bersama kami. DAFTAR ZAHIRA MEDIA PUBLISHER atau untuk member bisa langsung mengirimkan naskah di KIRIM NASKAH

 


Info Terbaru

Call for Papers: Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat – Abdimasy Serayu
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2024-09-11 11:32:24
Apa Pentingnya Menerbitkan Buku?
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2024-09-05 14:19:26
Mengenal Lebih Dekat Dee Lestari: Penulis yang Menginspirasi Lewat Karya Sastra
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2024-08-28 11:23:13
Semangat Berproses: Menghadapi Perjalanan dengan Ketekunan
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2024-08-23 12:30:48
Kekuatan Kata-kata: Sebuah Renungan dari Dee Lestari
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2024-08-10 08:41:35
Tips Menarik Untuk Menikmati Tren Dunia Sastra