Mau Mulai Jadi Penulis? Pahami Dulu Istilah Penting di Dunia Menulis Ini!


Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2025-07-22 08:57:06

Menjadi penulis adalah impian banyak orang. Menulis bukan sekadar merangkai kata menjadi kalimat, tetapi juga sebuah proses menciptakan makna, membangun dunia, dan menyampaikan pesan kepada pembaca. Tapi sebelum melangkah lebih jauh, ada baiknya kamu memahami beberapa istilah yang umum digunakan dalam dunia penulisan dan penerbitan. Menguasai istilah-istilah ini akan membantumu mengenali alur kerja kepenulisan secara menyeluruh, meningkatkan profesionalitas, serta mempermudah komunikasi dengan editor, penerbit, dan komunitas penulis lainnya.

Berikut adalah empat istilah penting yang sebaiknya kamu ketahui sebagai calon penulis:

1. Outline: Rangka Tulisan yang Menjadi Fondasi Karya

Banyak penulis pemula yang langsung menulis tanpa membuat kerangka terlebih dahulu. Padahal, outline adalah alat penting yang bisa membantu menyusun tulisan dengan lebih sistematis dan terarah. Outline adalah gambaran besar dari tulisan yang akan kamu buat. Bisa dibilang, outline adalah peta perjalanan dari awal hingga akhir cerita.

Misalnya, jika kamu menulis novel, outline akan mencakup:

Deskripsi tokoh utama dan karakter pendukung

Konflik utama dan konflik tambahan

Alur peristiwa penting dari awal hingga akhir

Lokasi atau latar tempat cerita

Tujuan atau pesan dari cerita tersebut

Outline tidak hanya membantu kamu lebih fokus dalam menulis, tetapi juga sangat membantu saat kamu merasa kehilangan arah di tengah jalan. Banyak penulis profesional yang menganggap outline sebagai "kerangka rumah"—tanpa itu, bangunan bisa roboh atau tidak proporsional.

Selain itu, outline bisa fleksibel. Artinya, kamu tetap bisa mengubah alur cerita jika dirasa perlu, tapi dengan kerangka awal yang jelas, perubahan yang kamu buat akan tetap berada dalam koridor yang tepat.

2. Beta Reader: Pembaca Awal yang Memberi Masukan Konstruktif

Setelah tulisan selesai, jangan buru-buru diterbitkan. Salah satu proses penting sebelum naskah naik cetak adalah melalui pembacaan oleh beta reader. Mereka adalah orang-orang yang membaca tulisanmu sebelum dipublikasikan, dengan tujuan memberikan masukan, saran, atau kritik yang membangun.

Beta reader bisa berasal dari kalangan pembaca umum, sesama penulis, atau teman yang kamu percaya. Yang membedakan mereka dari editor adalah pendekatannya yang lebih santai dan dari sudut pandang pembaca biasa, bukan profesional penyunting.

Fungsi beta reader:

Memberi tahu bagian cerita yang terasa membingungkan

Menunjukkan karakter yang kurang konsisten

Mengomentari ritme atau kecepatan cerita

Memberi tahu apakah bagian tertentu terlalu lambat, terlalu cepat, atau bahkan membosankan

Menyampaikan impresi terhadap akhir cerita: memuaskan atau masih menggantung?

Masukan dari beta reader bisa menjadi ‘cermin’ pertama yang menunjukkan kualitas naskah kamu dari sudut pandang pembaca. Jangan takut menerima kritik—karena dari situlah kamu bisa tumbuh sebagai penulis yang lebih matang.

3. Self-Publishing: Menerbitkan Buku secara Mandiri

Dulu, menerbitkan buku identik dengan mengirim naskah ke penerbit besar, menunggu lama untuk mendapat tanggapan, dan harus melewati proses seleksi yang ketat. Sekarang, teknologi membuka jalan baru bagi penulis: self-publishing.

Self-publishing adalah proses menerbitkan buku secara mandiri tanpa melalui penerbit tradisional. Kamu sebagai penulis menjadi "pemilik proyek" yang mengatur semua tahap penerbitan—mulai dari penyuntingan, desain sampul, tata letak, hingga pemasaran dan distribusi.

Keuntungan dari self-publishing:

Kamu punya kendali penuh atas isi dan tampilan buku

Waktu penerbitan lebih cepat

Bisa menjual buku secara langsung ke pembaca, baik cetak maupun digital

Keuntungan penjualan tidak perlu dibagi terlalu banyak dengan pihak lain

Namun, tantangannya juga tidak kecil. Kamu perlu bekerja sama dengan desainer, editor, dan mungkin mencetak modal sendiri. Tapi jangan khawatir, kini sudah banyak platform self-publishing lokal yang mempermudah proses ini—seperti Zahira Media Publisher, yang siap membantu penulis pemula menerbitkan bukunya dari awal hingga rilis.

4. Genre: Panduan Gaya dan Tema Penulisan

Salah satu pertanyaan penting yang harus dijawab sebelum menulis adalah: genre apa yang kamu pilih? Genre adalah kategori tulisan berdasarkan tema, gaya, atau pendekatan penceritaan.

Genre menentukan bentuk dan suasana cerita, serta memengaruhi ekspektasi pembaca. Sebagai contoh:

Fiksi ilmiah (science fiction): cerita berbasis teknologi dan ilmu pengetahuan masa depan

Roman: kisah cinta dan hubungan antar tokoh

Horor: cerita yang membangkitkan rasa takut atau gelisah

Fantasi: dunia rekaan dengan sihir, makhluk ajaib, dan petualangan epik

Non-fiksi ilmiah: tulisan yang menyajikan fakta, riset, dan analisis yang mendalam

Dengan memahami genre, kamu bisa menyesuaikan gaya bahasa, plot, dan struktur tulisan agar sesuai dengan harapan pembaca. Memilih genre yang sesuai juga akan membantumu menentukan target audiens, gaya promosi, dan platform publikasi yang tepat.

???? Ingin belajar lebih banyak soal menulis dan menerbitkan buku?
✨ Hubungi kami di:

???? Instagram: @zm.publisher
???? WhatsApp: 0812-3960-9371
???? Website: zahiramediapublisher.com


Info Terbaru

Mau Mulai Jadi Penulis? Pahami Dulu Istilah Penting di Dunia Menulis Ini!
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2025-07-22 08:57:06
Rekomendasi Buku MPPL Wajib untuk Mahasiswa Informatika
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2025-07-12 12:52:06
4 Kesalahan Umum Saat Menulis Dialog dalam Cerita
Author : Putri Oktavianingsih | Dikirim 2025-06-25 08:48:19
Perbedaan Blurb dan Sinopsis: Jangan Sampai Tertukar!
Author : Putri Oktavianingsih | Dikirim 2025-06-17 14:16:09
Tips Membuat Alur Cerita yang Menarik
Author : Putri Oktavianingsih | Dikirim 2025-06-11 12:54:10
Jenis -Jenis Ending Dalam Cerita Novel