Dalam bahasa Indonesia, majas merupakan bagian penting dari gaya bahasa yang digunakan untuk memperindah atau memperkuat makna dalam suatu kalimat. Salah satu jenis majas yang sering ditemui dalam karya sastra maupun komunikasi sehari-hari adalah majas perbandingan. Majas ini digunakan untuk membandingkan dua hal yang berbeda, tetapi memiliki kemiripan dalam sifat atau karakteristik tertentu. Berikut adalah tiga majas perbandingan yang paling umum digunakan:
1. Metafora
Metafora adalah majas perbandingan yang mengungkapkan sesuatu secara langsung tanpa menggunakan kata penghubung seperti seperti, bagaikan, atau laksana. Dalam majas ini, suatu objek atau hal digambarkan seolah-olah menjadi objek lain yang memiliki sifat serupa.
Contoh:
"Dia adalah bintang di kelasnya."
Pada kalimat ini, kata "bintang" digunakan untuk menggambarkan seseorang yang sangat menonjol atau bersinar di kelasnya, tanpa perlu menyatakan bahwa ia seperti bintang.
2. Simile
Simile adalah majas perbandingan yang menggunakan kata-kata penghubung, seperti seperti, bak, bagaikan, laksana, dan lainnya. Majas ini lebih eksplisit karena menunjukkan perbandingan secara langsung dengan bantuan kata pembanding.
Contoh:
"Wajahnya bersinar bagaikan rembulan."
Kalimat ini membandingkan wajah seseorang dengan rembulan yang bersinar, menekankan keindahan dan kecerahan wajah tersebut.
3. Personifikasi
Personifikasi adalah majas yang memberikan sifat-sifat manusia kepada benda mati, hewan, atau konsep abstrak. Tujuan dari majas ini adalah untuk menghidupkan suasana dan memberikan kesan emosional kepada pembaca atau pendengar.
Contoh:
"Angin berbisik di telingaku."
Dalam kalimat ini, angin digambarkan seolah-olah memiliki kemampuan manusia, yaitu membisikkan sesuatu, sehingga suasana menjadi lebih hidup dan puitis.
Dengan mengenal dan memahami ketiga majas perbandingan ini, kita dapat lebih mudah mengapresiasi keindahan bahasa, baik dalam karya sastra maupun dalam komunikasi sehari-hari. Majas-majas ini juga sering digunakan untuk mengekspresikan emosi atau menggambarkan suatu suasana secara lebih dramatis dan imajinatif.
Zahira Media Publisher © 2021