Mengenal Dekat dengan Bahasa Indonesia


Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2023-10-24 10:59:30

Mengenal Dekat dengan Bahasa Indonesia

Kedudukan bahasa adalah status relatif bahasa sebagai sistem lambang nilai budaya yang dirumuskan atas dasar nilai sosial yang dikaitkan dengan bahasa yang bersangkutan, sedangkan fungsi bahasa adalah nilai pemakaian atau peranan bahasa yang bersangkutan dalam masyarakat pemakainya (Halim, 1980; Alwi dan Sugono, 2003). Status dan nilai selalu ada dalam kehidupan sehari-hari. Karena bahasa tidak dapat dipisahkan dengan kehidupan, status dan nilai itu pun selalu melekat padanya. Dengan demikian, pemakai bahasa akan memperlakukan bahasa sesuai dengan “label” (status dan nilai) yang disandangnya. Kejelasan “label” yang diberikan akan memengaruhi masa depannya; dan masyarakat dwibahasawan akan memilah-milah sikap dan pemakaian bahasa-bahasa yang digunakannya, tidak memakai secara sembarangan, tergantung pada situasi yang dihadapi. Dengan begitu, perkembangan bahasa itu akan terarah. Demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia.

 

  • Bahasa-bahasa yang digunakan di Indonesia dapat dikelompokkan menjadi tiga, yaitu bahasa Indonesia, bahasa-bahasa daerah, dan bahasa-bahasa asing. Penggunaan ketiga jenis bahasa itu dapat menimbulkan masalah jika kedudukan dan fungsinya masing-masingtidak dirumuskan secara jelas. Rumusan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia diperlukan karena perumusan itu memungkinkan penutur bahasa Indonesia mengadakan pembedaan antara kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia pada satu pihak serta kedudukan dan fungsi bahasa-bahasa lain (bahasa daerah dan bahasa asing yang digunakan di Indonesia) pada pihak yang lain. Kekaburan pembedaan kedudukan dan fungsi bahasa Indonesia dengan kedudukan dan fungsi bahasa-bahasa lain itu tidak saja akan merugikanpengembangan dan pembakuan bahasa Indonesia, tetapijuga dapat menyebabkan terjadinya kekacauan dalam cara berpikir para penutur (terutama penutur pemula) yang dwibahasawan.
  • Bahasa Indonesia memiliki dua kedudukan, yaitu sebagai nahasa nasional dan sebagai bahasa negara.
  • Dalam kedudukannya sebagai bahasa nasional, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (a) lambang kebanggaan nasional, (b) lambang identitas nasional, (c) alat pemersatu
    berbagai masyarakat yang berbeda-beda latar belakang sosial, budaya, dan bahasanya, dan (d) alat perhubungan antarbudaya dan antardaerah.
  • Dalam kedudukannya sebagai bahasa negara, bahasa Indonesia berfungsi sebagai (a) bahasa resmi kenegaraan, (b) bahasa pengantar resmi di lembaga-lembaga pendidikan, (c) bahasa resmi di dalam perhubungan pada tingkat nasional, (d) bahasa resmi untuk pengembangan kebudayaan nasional, (e) sarana dalam pengembangan kebudayaan dan pemanfaatan ilmu pengetahuan serta teknologi modern, (f) bahasa media massa, (g) pedukung sastra Indonesia, dan (h) pemerkaya bahasa dan sastra daerah.(5) Perbedaan antara bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional dan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara, di samping dapat disikapi lewat fungsinya masing-masing, juga dapat disikapi dari proses terbentuknya dan dari segi wujudnya.

 

Ditinjau dari segi situasi kebahasaan yang ada, dikenal adanya dua ragam bahasa Indonesia, yaitu ragam baku dan ragam nonbaku. Ragam bahasa Indonesia baku adalah ragam bahasa Indonesia yang digunakan dalam situasi formal atau dalam wacana ilmiah (karangan ilmiah) dan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia baku. Ada tiga sifat bahasa Indonesia baku yaitu: (1) memiliki kemantapan dinamis, (2) bersifat cendekia, dan (3) adanya keseragaman. Kemantapan dinamis dimaksudkan sebagai kepemilikan aturan yang tetap atau ajeg, tetapi tidak kaku, dan cukup luwes sehingga memungkinkan perubahan yang bersistem dan teratur di bidang kosa kata dan peristilahan serta mengizinkan perkembangan berjenis ragam yang diperlukan dalam kehidupan modern. Sifat kecendekiaan dimaksudkan bahwa perwujudannya di dalamkalimat, paragraf, dan satuan bahasa lain yang lebih besar mengungkapkan penalaran atau pemikiran yang teratur, logis, dan masuk akal. Keseragaman dimaksudkan bahwa proses pembakuan sampai taraf tertentu berarti proses penyeragaman kaidah, bukan penyamaan ragam bahasa, atau penyeragaman variasi bahasa. Adapun fungsi bahasa Indonesia baku adalah (1) dipergunakan dalam wacana teknis seperti dalam karangankarangan ilmiah, buku-buku pelajaran, dan laporan-laporanresmi; (2) sebagai alat komunikasi resmi, yakni dalam suratmenyurat resmi, pengumuman-pengumuman yang dikeluarkan oleh instansi resmi, undang-undang, surat-surat keputusan, dan sebagainya, (3) dipakai dalam pembicaran-pembicaraan yang bersifat keilmuan atau penyampaian ide-ide, seperti mengajar, berceramah, berseminar, dan berdebat, serta (4) dipakai dalam pembicaraan dengan orang yang dihormati, termasuk dengan orang yang belum akrab benar atau baru dikenal. Sebagai kerangka acuan atau tolok ukur kesalahan, bahasa Indonesia baku dapat dijadikan pegangan (pedoman) dalam menentukan benar salahnya pemakaian bahasa Indonesia baik lisan maupun tertulis. Sebagai tolok ukur kesalahan, bahasa Indonesia baku memiliki beberapa ciri ditinjau dari segi logika, struktur, leksikon, pelafalan, dan tata penulisan.

 

Sumber (Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tingggi. (2021). (n.p.): Zahira Media Publisher.)

Bagaimana artikel di atas cukup menjelaskan garis besar terkait Komunikasi Visual bukan? Untuk lebih jelasnya dapat dilihat di Zahira Media Publisher.

 

 


Info Terbaru

PENULIS HARUS TAU ISTILAH-ISTILAH INI!
Author : Putri Oktavianingsih | Dikirim 2025-03-27 11:53:44
Tips Agar Naskah Cepat Selesai
Author : Putri Oktavianingsih | Dikirim 2025-03-20 10:46:53
Stop Writer's Block dalam 6 Langkah saja!
Author : Nova Salma Romadhoni | Dikirim 2025-03-12 15:16:26
Buku Tertua di Dunia: Jejak Sejarah yang Tak Terhapus Waktu
Author : Putri Oktavianingsih | Dikirim 2025-03-06 08:51:45
Menikmati Buku Seperti Makanan: Filosofi Membaca yang Bijak
Author : Dewi Kartika Putri | Dikirim 2025-02-22 08:51:04
Mau Mulai Jadi Penulis?